Ketahui Mitos Ibu Hamil yang Beredar dan Fakta Medisnya. Salah satunya sering dilakukan Oleh Ibu Hamil.
Ibu hamil mungkin terima banyak nasihat apa yang perlu dilakukan serta yang tidak boleh dilakukan.
Misalnya, ibu hamil harus makan sebanyak dua porsi pada masa kehamilan. Namun, apakah nasihat tersebut terbukti kebenarannya secara medis?
Hati-hati, karena ada banyak nasihat kehamilan yang ternyata hanyalah mitos belaka.
Smarter Health membuat kompilasi mitos-mitos yang mungkin tidak jarang Anda dengar beserta dengan fakta dari sudut pandang medis.
Jika Anda sedang hamil, lebih baik pastikan keraguan Anda dengan dokter spesialis kandungan. Sebab, kondisi kesehatan tiap ibu hamil berbeda-beda.
Ibu hamil harus makan dua kali lipat lebih banyak
Faktanya, dikutip dari Medical News Today, ibu hamil hanya membutuhkan 200 tambahan kalori per hari. Atau setara dengan tiga butir telur.
Asupan kalori harian yang direkomendasi untuk laki-laki sebesar 2500 kalori dan untuk perempuan sebesar 2000 kalori.
Namun, prinsip ini hanya berlaku jika berat badan Anda ketika hamil masih di bawah standar dan tidak tergolong obesitas. Jika Anda sudah memiliki berat badan yang berlebih, Anda butuh tidak lebih dari 200 kalori tambahan untuk janin Anda.
Makan dalam porsi yang berlebihan justru akan berdampak tidak baik bagi Anda maupun janin. Konsumsilah makanan dengan nutrisi yang seimbang.
Ibu hamil boleh mengonsumsi alkohol
Beberapa dokter tidak melarang ibu hamil mengonsumsi alkohol, asalkan masih berada dalam batas wajar.
Permasalahannya, tidak ada standar baku yang dapat menjadi tolak ukur, mengingat kadar toleransi alkohol dan kondisi kesehatan yang berbeda-beda pada setiap individu.
Sebaiknya, Anda menghindari alkohol dalam bentuk apapun dan dalam kadar berapapun jika Anda sedang hamil.
Menurut artikel dalam Journal of Epidemiology & Community Health, alkohol dapat terbawa melalui aliran darah hingga ke janin. Alkohol dapat memengaruhi organ tubuh janin yang belum berkembang dengan sempurna. Terutama organ hati yang menjadi organ tampung bagi alkohol.
Selain itu, alkohol tidak dapat terproses dengan baik dalam tubuh janin. Berbeda jika dikonsumsi orang dewasa.
Jika ibu hamil terlalu banyak mengonsumsi alkohol, dapat beresiko terhadap sistem saraf bayi serta mempengaruhi perkembangan sel-sel pada bayi.
Konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat menyebabkan sindrom alkohol pada janin, atau yang sering dikenal dengan fetal alcohol syndrome (FAS).
FAS dapat mengakibatkan bayi lahir cacat seperti ukuran kepala yang lebih kecil dari yang seharusnya, kelainan pada wajah, serta gangguan otak dalam mempelajari sesuatu dan berperilaku.
Ibu hamil tidak boleh minum kopi
Selama trimester pertama, minum kopi berlebihan sering dijadikan penyebab keguguran, sehingga ibu hamil harus menghindari konsumsi kopi berlebihan.
Setelah trimester pertama, ibu hamil diperbolehkan minum kopi, tapi dalam batas wajar.
Dalam jurnal penelitian Maternal Caffeine Consumption during Pregnancy and Risk of Low Birth Weight, kelebihan konsumsi 100 mg kafein dalam satu hari (setara dengan 1 gelas kopi atau 2 gelas teh) dapat meningkatkan 3% kemungkinan terjadinya low birth weight atau bayi lahir dengan berat di bawah batas normal. Angka ini akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi kafein.
Bayi yang tergolong dalam low birth weight (lahir di bawah 2,5 kg) lebih terpapar risiko dengan penyakit di masa dewasa, seperti hipertensi, diabetes melitus, serta obesitas.
Ibu hamil tidak boleh pelihara atau main dengan kucing
Alasan mitos ini bertebaran karena adanya penyakit toksoplasmosis, penyakit yang disebabkan oleh parasit toksoplasma yang terkandung dalam kotoran kucing. Penyakit tersebut memang berbahaya bagi ibu hamil, namun bukan berarti ibu hamil tidak diperbolehkan memelihara hewan.
Dibutuhkan teknik perawatan khusus merawat hewan peliharaan bagi ibu hamil.
Khusus kucing, mengingat parasit penyebab penyakit toksoplasmosis terdapat di kotoran kucing, ibu hamil disarankan untuk tidak bersinggungan langsung dengan kotoran kucing.
Usahakan selalu mencuci tangan Anda setelah bermain dengan kucing dan berhati-hati terhadap gigitan, goresan, serta kutu dari kucing. Selain itu, penting bagi ibu hamil untuk menaruh ekstra perhatian pada kebersihan dan kesehatan kucing agar tidak menularkannya kepada keluarga di rumah.
Ibu hamil tidak boleh berhubungan seks agar tak keguguran
Janin di rahim bisa diibaratkan sebuah tas seukuran balon yang dilindungi jaringan otot tebal yang disebut uterus. Anatomi tubuh ibu hamil tersebut menyebabkan ada kemungkinan penis menyentuh rahim sehingga mempengaruhi janin.
Meski demikian, jika Anda ingin berhubungan seksual pada masa kehamilan, disarankan menggunakan alat kontrasepsi berupa kondom agar dapat menghindari infeksi menular seksual yang dapat mempengaruhi janin.
Hal yang serupa juga dikemukakan dalam sebuah jurnal penelitian The Association of Sexual Intercourse During Pregnancy with Labor Onset. Dalam artikel tersebut, dikatakan hubungan seksual relatif aman untuk ibu hamil, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kehamilan beresiko.
Kesimpulannya, tidak ada bukti medis yang menyebut berhubungan seksual pada masa kehamilan dapat mempercepat waktu kelahiran.
Ibu hamil tidak boleh mandi air panas agar janin selamat
Mandi dengan air panas tidak secara langsung membahayakan janin. Memang untuk ibu hamil, sebaiknya hindari mandi dengan air yang terlalu panas atau mandi dengan durasi yang terlalu lama.
Temperatur tubuh yang naik hingga lebih dari 38.9°C dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada janin, terutama jika terjadi pada trimester awal.
Gangguan kesehatan yang dimaksud adalah neural tube defect (NTD), kondisi kesehatan ketika bayi yang lahir mengalami gangguan pada saraf otak atau sumsum belakang bayi.
Dengan alasan yang sama, ibu hamil diharap menjaga kesehatannya agar terhindar dari demam pada trimester awal.
Selama tiga trimester kehamilan, usahakan sebisa mungkin untuk menghindari sauna atau berendam dalam air panas, mandi dengan air yang terlalu panas atau terlalu lama serta terpapar dengan sinar matahari yang terlalu panas ketika di luar ruangan.
Ibu hamil tidak boleh mengecat rambut
Dalam jurnal penelitian Safety of Hair Products during Pregnancy, disebutkan bahwa penggunaan produk rambut dengan bahan kimia hanya menimbulkan sedikit kemungkinan buruk bagi janin.
Melakukan teknik perawatan atau menata rambut dengan produk berbahan kimia sebanyak 3 hingga 4 kali selama masa kehamilan masih tergolong aman.
Bahan kimia yang sering ditemukan pada produk rambut seperti phenylenediamine, aminophenols serta ethanolamine tidak akan diserap seluruhnya oleh sistem tubuh manusia.
Namun, jika terdapat luka pada kulit kepala Anda, ada kemungkinan kandungan kimia tersebut dapat terserap ke tubuh, sehingga ini yang dapat berbahaya.
Di luar itu, bahan kimia pada produk rambut tidak akan terbawa sampai ke plasenta dan membahayakan janin.
Selain tujuh mitos kehamilan yang disebutkan di atas, masih banyak mitos lain yang perlu dibuktikan kebenarannya.
Tulis di kolom komentar jika Anda mau tahu kebenaran mitos lainnya.
Post a Comment for "Ketahui Mitos Ibu Hamil yang Beredar dan Fakta Medisnya. Salah satunya sering dilakukan Oleh Ibu Hamil."