Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

IMPLEMENTASI STRATEGI TINDAKAN ORGANISASI

IMPLEMENTASI STRATEGI
TINDAKAN ORGANISASI
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Managemen Strategi
Dosen pengampu:
Nur Budiarso, M.M.


Oleh:
Sukuria Nur Faizza                             (21314089)
Ahmad Wahid Syahrizal Rizqi           (21314233)
Enjang Mya Afiyati                            (21314236)
Diny cahya larasati                              (21314265)





JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA

2017


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Implementasi strategi : tindakan organisasi ” dengan baik tanpa kendala yang berarti. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang senantiasa membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman yang diterangi ilmu dan iman.
Makalah ini disusun guna melengkapi nilai dan tugas mata kuliah Managemen Stategi. Dalam penyusunan makalah ini dengan usaha dan kerja keras serta dukungan dari berbagai pihak, penulis telah berusaha agar dapat memberikan serta mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan harapan, walaupun dalam pembuatan makalah ini penulis menghadapi berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang penulis miliki.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah wawasan penulis sekaligus pembaca terutama para mahasiswa mengenai bagaimana mengimplementasikan strategi dalam tindakan berorganisasi.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu sangat berharap kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.


                                                                                                Salatiga, 20 Maret 2017


                                                                                                             Penulis


DAFTAR ISI


BAB I PENDAHULUAN




BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang Masalah
Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakanya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Sedangkan manajemen strategi dalam pengertian lain adalah perencanaan berskala besar yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.
Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Implementasi strategi ini merupakan wujud pelaksanaan dari perencanaan strategi yang telah dibuat oleh manajemen guna mencapai tujuan perusahaan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Implementasi Strategi?
2.      Bagaimana Tindakan Suatu Organisasi Dalam Penyusunan Tujuan Jangka Pendek Dan Rencana Tindakan Yang Jelas?
3.      Apa Implementasi Strategi Dalam Organisasi?
4.      Sebutkan Beberapa Implementasi Strategi?
5.      Bagaimana Strategi Diimplementasikan  dan Mengorganisasikan Tindakan?


C.     Tujuan Penulisan Makalah
1.      Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui Apa Pengertian Implementasi Strategi.
2.      Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui Bagaimana Tindakan Suatu Organisasi Dalam Penyusunan Tujuan Jangka Pendek Dan Rencana Tindakan Yang Jelas.
3.      Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui Apa Implementasi Strategi Dalam Organisasi.
4.      Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui Beberapa Implementasi Strategi.
5.      Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang Bagaimana Strategi Diimplementasikan  dan Mengorganisasikan Tindakan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.                Pengertian Implementasi Strategi
Implementasi strategi merupakan keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana stategis. Ini merupakan proses di mana tujuan, strategi dan kebijakan dilaksanakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Untuk memulai proses implementasi, para pembuat strategi harus mempertimbangkan tiga pertanyaan di bawah ini:
1.      who -  Siapa orang-orang yang akan melaksanakan rencana strategis?
Tergantung bagaimana korporasi diorganisir, pihak yang terlibat dalam mengimplementasikan strategi mungkin akan lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang merumuskan strategi. Pada sebahagian besar perusahaan multi industri pelaksana strategi adlah setiap orang yang ada dalam organisasi. Para wakil presiden bidang fungsional dan direktur divisi atau unit bisnis strategis (SBU) bekerjasma dengan bawahan mereka untuk mengimplementasikan seluruh rencana tersebut  secara khusus, terinci, dan dalam skala yang lebih kecil menurut pabrik, departemen, dan unit yang mereka pimpin, sehingga setiap manajer operasional harus mampu mengawasi lini pertama dan untuk mendukung hal tersebut, setiap karyawan dilibatkan dalam berbagai proses implementasi strategi yang ada, baik pada tingkat korporasi, unit bisnis, maupun fungsional.
Banyak orang dalam organisasi yang memegang peranan penting dalam menentukan suksesnya implementasi strategi, yang justru mungkin hanya lebih sedikit dilibatkan dalam mengembangkan strategi perusahaan. Oleh karena itu, mereka cenderung akan menolak untuk bekerja dan menyediakan data yang diperlukan dalam perumusan proses kerja sebuah perencanaan strategis. Penolakan dan keengganan untuk berpartisipasi akan makin terlihat apabila perubahan misi, tujuan, strategi dan kebijakan-kebijakan penting perusahaan tidak dikomunikasikan dengan jelas dan transparan kepada seluruh manajer operasional. Para manajer operasional berharap dapat mempengaruhi manajemen puncak untuk meninggalkan perubahan baru yang direncanakan dan mulai kembali dengan cara yang lama. Itulah sebabnya untuk menghindari terjadinya kemungkinan buruk tersebut, sangat mungkin untuk melibatkan  manajer tingkat menengah dalam seluruh proses, baik dalam proses perumusan maupun implementasinya untuk mencapai kinerja organisasi yang lebih baik
2.      What - Apa yang harus dilakukan untuk menyelaraskan operasi perusahaan dengan arah baru yang diharapkan
Manajer divisi dan manajer fungsional bekerja sama dengan anggotanya untuk :
F    Mengembangkan program
Tujuan program adalah membuat suatu strategi menjadi berorientasi tindakan atau dapat dilaksanakan, contoh suatu perusahaan memilih integrasi vertikal ke depan (forward vertical integration) sebagai strategi terbaik untuk mencapai pertumbuhan.
F    Menyusun anggaran (budget)
Setelah program dikembangkan, proses penyusunan anggaran dimulai. Perencanaan suatu anggaran merupakan pemeriksaan terakhir suatu perusahaan terhadap kelayakan strategi yang dipilihnya , contoh manajemen Cadbury yang menyusun anggaran terkait suatu program kerjasama “Cadbury cocoa partnership” dengan pemasuk kakao di Ghana.
F    Menetapkan prosedur (procedure)
Setelah program dan anggaran disetujui, prosedur operasi standar (POS) harus dikemnagkan. SOP merupakan rincian berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan program perusahaan, contoh: perusahaan yang menerapkan strategi bersaing diferensiasi mengawasi tenaga penjualannya secara lebih intensif. Oleh karena itu tenaga penjual harus dibekali dengan SOP mengenai hal-hal yang harus dilakukan dalam melayani pelanggan.
3.      How – Bagaimana setiap orang bekerja bersama-sama untuk melakukan apa yang dibutuhkan?
Sebelum rencana dapat mengarahkan kepada kinerja aktual, suatu perusahaan harus diorganisasikan dengan tepat, staf yang tepat harus ditempatkan dan kegiatan harus diarahkan pada pencapaian tujuan yang diinginkan.[1]
a.       Struktur mengikuti strategi (Structure Follows Strategy)
Struktur mengikuti strategi yaitu perubahan dalam strategi perusahanaan menimbulkan perubahan dalam struktur organisasi. Perubahan struktur ini terjadi karena struktur yang lama tidak cocok lagi sehingga tidak efisien dan menimbulkan kerugian.
Untuk memastikan keberasilan, strategi harus diterjemahkan dalam tindakan-tindakan yang di implementasikan secara hati-hati. Hal ini berarti nahwa:
b.      Strategi harus diterjemahkan kedalam panduan aktifitas sehari-hari para anggota perusahaan,
c.       Strategi dan perusahaan harus menjadi satu yaitu harus dicerminkan dalam:
F Cara dimana perusahaan mengatur aktifitasnya
F Para pemimpin utama organisasi
F Budaya organisasi
F Para manajer perusahaan harus menjalankan pengendalian “penentu arah” yang menghasilkan pengendalian strategi dan kemampuan untuk menyesuaikan strategi, komitmen dan tujuan sebagai respon terhadap kondisi-kondisi masa depan yang terus berubah,
F Organisasi harus semakin membuat komitmen yang serius untuk menjadi inofatif dan mempertimbangkan untuk membawa proses kewirausahaan kedalam perusahaan agar perusahaan dapat bertahan, tumbuh dan makmur dalam arena bisnis global yang lebih kompetitif serta berubah pesat.

B.                 Tindakan Suatu Organisasi Dalam Penyusunan Tujuan Jangka Pendek Dan Rencana Tindakan Yang Jelas
Tujuan jangka pendek adalah hasil terukur yang dapat dicapai atau dimaksudkan untuk dapat dicapai dalam waktu satu tahun atau kurang. Tujuan jangka pendek merupakan hasil yang spesifik dan biasanya kuantitatif yang ditetapkan oleh manajer operasi untuk dicapai dalam waktu dekat.
1.      Tujuan jangka pendek membantu menerapkan strategi, paling tidak dalam tiga cara:
a.       Tujuan jangka pendek “mengoperasionalkan” tujuan jangka panjang. Jika manajemen suatu perusahaan berkomitmen pada peningkatan penjualan sebesar 20% dalam kurun waktu 5 tahun apa target atau tujuan spesifiknya dalam hal pendapatan selama tahun, bulan atau minggu berjalan untuk menunjukkan bahwa mereka membuat kemajuan yang sesuai.
b.      Pembahasan mengenai kesepakatan atas tujuan-tujuan jangka pendek membantu untuk mengangkat masalah dan konflik potensial dalam suatu organisasi yang biasanya memerlukan koordinasi guna menghindari konsekuensi yang bersifat disfungsional.
c.       Akhirnya tujuan jangka pendek membantu implementasi strategi dengan mengidentifikasi hasil-hasil terukur dari rencana tindakan atau aktifitas fungsional, yang dalat digunakan untuk membuat umpan balik, koreksi, evaluasi menjadi lebih relevan dan dapat diterima.
2.      Tujuan jangka pendek biasanya disertai dengan rencana tindakan, yang memperkaya tujuan-tujuan tersebut dalam tiga cara:
a.       Rencana tindakan biasanya mengidentifikasi taktik dan aktivitas fungsional yang akan dilaksanakan dalam minggu, bulan atau kuartal depan sebagai bagian dari usaha bisnis tersebut untuk membangun keunggulan kompetitif.
b.      Rencana tindakan adalah kerangka waktu penyelesaian yang jelas, kapan usaha tersebut akan dimulai dan kapan hasil diperoleh.
c.       Rencana tindakan adalah identifikasi atas siapa yang bertanggung jawab atas setiap tindakan dalam rencana tersebut. Akuntabilitas ini sangat penting untuk memastikan bahwa rencana tindakan benar-benar dilakukan.
3.      Kualitas tujuan jangka pendek yang efektif
a.       Terukur
Tujuan jangka pendek akan lebih konsisten jika secara jelas menyatakan apa yang perlu dicapai, kapan hal terssebut akan dicapai, dan bagaimana pencapaiannya akan diukur. Tujuan-tujuan semacm itu dapat digunakan untuk memantau efektifitas dari setiap aktivitas ataupun kemajuan kolektif dari beberapa aktivitas yang saling berkaitan. Tujuan yang terukur mengurangi terjadinya kesalahpahaman diantara para manager yang saling bergantung  yang harus mengimplementasikan rencana tindakan.
b.      Prioritas
Meskipun tujuan tahunan adalah penting, beberapa pantas diprioritaskan karena pertimbangan waktu atau pengaruh khusu dari tujuan tersebut terhadap keberhasilan suatu strategi. Jika priritas-priritas semacam itu tidak ditetapkan, asumsi-asumsi yang saling bertentangan mengenai relatif pentingnya tujuan-tujuan tahunan dapat menghambat kemajuan kearah efektifitas strategis. Prioritas ditetapkan melalui bebagai cara. Melakukan pemeringkatan sederhana dapat didasarkan pada diskusi dan negosiasi selama proses perencanaan. [2]

C.    Implementasi Strategi Dalam Organisasi
Pengimplementasian strategi dalam organisasi ini membutuhkan pihak-pihak yang dapat saling berkolaborasi dalam pelaksaannya baik dari atasan sebagai pengesah keputusan strategi, manajemen sebagai pembuat rencana dan karyawan sebagai pelaksana dalam pemenuhan keputusan.Mereka juga harus bekerja sama untuk mencapai sinergi diantara berbagai divisi dan wilayah fungsional agar mampu menciptakan dan memelihara kompetensi khusus perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam organisasi:
Mengembangkan Program, Anggaran dan Prosedur
1.      Program
Tujuan dari program adalah untuk membuat tindakan-berorientasi pada strategi.Misalnya, Ajax Continental telah memilih integrasi vertical ke hilir sebagai strategi terbaiknya untuk pertumbuhan. Ajax Continental membeli toko eceran (retail outlet) perusahaan yang lain (Jones Surplus) daripada membangun sendiri. Untuk mengintegrasikan toko-toko baru tersebut ke dalam perusahaan, berbagai program baru telah dikembangkan, diantara adalah sebagai berikut :
a.       Program restrukturisasi untuk mengalihkan toko-toko Jones Surplus ke dalam rantai komando pemasaran Ajax Continental agar para manajer toko  melapor kepada para manajer wilayah, manajer wilayah melapor kepada manajer barang dagangan, dan manajer barang dagangan melapor kepada wakil presiden yang mengepalai pemasaran.
b.      Program periklanan (Jones Surplus kini merupakan bagian dari Ajax Continental, “Harga lebih  murah, pilihan lebih banyak”).
c.       Program pelatihan untuk para manajer toko yang baru disewa dan untuk pelatihan ini tetap dipilih kerjasama dengan para manajer Jones Surplus.
d.      Program untuk mengembangkan prosedur pelaporan akan mengintegrasikan toko-toko Jones Surplus dalam system akuntansi Ajax Continental.
e.       Program modernisasi toko-toko Jones Surplus dan mempersiapkan untuk pembukaan mereka secara resmi.
2.      Anggaran
Proses anggaran dimulai setelah program dikembangkan. Perencanaan sebuah anggaran merupakan pengecekkan akhir yang nyata dari sebuah korporasi terhadap kelayakan strategi yang dipilihnya.Sebuah strategi yang ideal mungkin ditemukan menjadi tidak praktis hanya setelah program-program implementasi khusus dibiayai secara rinci.
3.      Prosedur
Setelah anggaran diprogram, divisional dan perusahaan disetujui, maka prosedur operasi standar harus dikembangkan. Mereka merinci secara khusus berbagai aktivitas yang harus dilaksanakan untuk menyempurnakan program-program korporasi. Disamping itu, mereka harus diperbaharui untuk mewakili beberapa perubahan teknologi seperti yang ada dalam strategi. Dalam kasus akuisisi Ajax Corporation terhadap toko-toko eceran Jones Surplus, prosedur-prosedur operasi baru harus dibangun seperti : toko-toko promosi, pemesanan persediaan, pemilihan barang dagangan, hubungan pelangggan, fasilitas belanja kredit, distribusi gudang penyimpanan, harga, batas pembayaran melalui cek giro, penanganan keluhan pelanggan, serta promosi dan kenaikan berkala jabatan karyawan. Prosedur-prosedur ini akan memastikan bahwa operasional harian toko akan selalu tetap dan stabil sepanjang waktu (yaitu aktivitas minggu yang akan datang akan sama dengan aktivitas minggu ini) dan konsisten diantara toko-toko yang lainnya (misalnya tiap toko akan beroperasi pada standar pelayanan yang sama seperti yang lainnya).[3]

D.    Beberapa Implementasi Strategi
1.    Penataan Staf ( staffing )
Implementasi strategis dan kebijakan baru sering membutuhkan prioritas-prioritas baru dalam manajemen sumber daya manusia dan penggunaan yang berbeda atas sumber daya manusia yang tersedia.
Jika perusahaan akan mengimplementasikan strategi-strategi pertumbuhannya perusahaan mungkin perlu merekrut orang baru untuk dipekerjakan dan dilatih. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan pemanufakturan memutuskan untuk melakukan integrasi ke hulu dengan membuka gerai ecerannya sendiri, satu hal penting yang harus segera dilakukan adalah kemampuan perusahaan untuk menentukan, mempekerjakan, dan melatih para manajer tokonya.
Akan tetapi, jika perusahaan mengadopsi strategis perampingan, perusahaan mungkin perlu memberhentikan sejumlah besar karyawannya
a.       Penataan Staf Mengikuti Strategi
Sama seperti struktur, kebutuhan penataan staf  juga hamper dapat dipastikan mengikuti perubahan strategi.
b.      Perubahan dalam kebutuhan merekrut dan melatih
Setelah strategi baru dirumuskan, berbagai jenis sumber daya manusia mungkin dibutuhkan untuk mengisi posisi-posisi tertentu, atau karyawan yang ada sekarang mungkin perlu dilatih kembali untuk dapat mengimplementasikan strategi baru.
Pelatihan dan pengembangan adalah salah satu jalan untuk mengimplementasikan strategi bisnis atau korporat suatu perusahan dan sangat penting dalam mengimplementasi strategi diferensi yang menekankan kualitas atau layanan kepada pelanggan. Pelatihan juga penting dalam mengimplementasi sebuah strategi perampingan.
c.       Menyesuaikan manajer dengan strategi
Beberapa ahli menyatakan bahwa jenis “terbaik” atau sosok yang paling sesuai dari seorang manajer umum (general manajer) yang dapat dengan efektif mengimplementasi sebuah strategi baru unit bisnis atau perusahaan tergantung para arah strategis yang di inginkan oleh perusahaan / unit bisnis tersebut. Perusahaan yang memilih untuk mengambil strategi stabilitas mungkin membutukan CEO nya adalah perencanaan laba yang hati-hati, yaitu orang yang memiliki gaya konservatif, berlatar belakang produksi atau insinyur, persediaan dan prosedur. Prosedur strandarisasi.
d.      Seleksi dan pengembangan manajemen
Seleksi dan pengembangan adalah hal yang sangat penting tidak hanya memastikan bahwa perusahaan tlah merekrut orang-orang yang memiliki panduan keahlian dan pengalaman yang tepat, tetapi juga membantu mereka berkembang dalam pekerjaannya untuk juga membantu mereka berkembang dalam pekerjaannya untuk mempersiapkan mereka pada promosi yang akan datang.
e.       Mengidentifikasi kemampuan dan potensi
Perusahaan dapat mengidentifikasi dan mempersiapkan orang-orangnya untuk posisi-posisi penting dalam beberapa cara, salah satunya adalah dengan menetapkan system penilaian kinerja yang baik untuk mengidentifikasi orang-orang yang berkinerja baik dengan potensi promosi yang dimilikinya. Banyak perusahaan besar menggunakan pusat penilaian (assessment center) untuk mengevaluasi kesesuaian seseorang pada posisi-posisi yang lebih tinggi, termasuk didalamnya AT dan T. standard oil,IBM,sears.
f.       Berbagai masalah dalam pengurangan masalah
Downsizing ( perampingan) merujuk pada eliminasi terencana posisi/ pekerjaan-pekerjaan tertentu.Perusahaan-perusahaan pada umumya menggunakan pendekatan tersebut dalam mengimplementasikan strategi pengurangan.
Berikut ini beberapa pedoman dalam melakukan perampingan yang berhasil :
F Eliminasi pekerjaan-pekerjaan yang tidak perlu, bukan melakukan pemotongan di berbagai bidang
F Kontrakkan keluar pekerjaan-pekerjaan yang pihak lain mampu mengerjakannya dengan lebih murah.
F Rencanakan efisiensi jangka panjang.
F Komunikasikan alasan-alasan mengambil tindakan perampingan.
F Melakukan investasi pada karyawan yang selamat dari program perampingan.
F Kembangkan pekerjaan yang memiliki nilai tambah untuk mengimbangi berkurangnya pekerjaan.


2.    Pengarah ( Directing )
Implementasi juga melibatkan pengarahan karyawan untuk menggunakan kemampuan dan keahlian mereka pada tingkat yang paling efektif dan efisien untuk mencapai sasaran organisasi.Untung mengarahkan sebuah strategi baru dengan efektif, manajemen puncak harus mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dengan tepat pada para manajer operasional.
a.       Mengelola Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan memiliki dua atribut penting, pertama, intensitas yaitu “ seberapa besar para anggota sebuah unit bisnis sepakat pada norma, nilai atau unsur-unsur budaya lain yang berhubungan dengan unit bisnis tersebut. Atribut kedua, “ Integrasi, yaitu seberapa besar unit-unit bisnis dalam sebuah organisasi membagi sebuah yang sama”.
Masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan dengan budaya yang kuat adalah bahwa perubahan dalam misi, sasaran, atau kebijakan perusahaan, kemungkinan terhadap budaya organisasi yang dianut.
Pekerjaan penting yang harus dilakukan oleh pihak manajemen adalah :
F Mengevaluasi perubahan khusus apa dalam strategi yang akan berpengaruh besar terhadap budaya perusahaan.
F Menilai apakah perubahan dalam budaya memang diperlukan.
F Memutuskan apakah usaha mengubah budaya perusahaan sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan.
b.      Menilai Kesesuaian Strategi Budaya
Ketika mengimplementasi strategi baru, pihak manajemen harus mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut berkenaan dengan budaya perusahaan. Budaya pada pabrik-pabrik pemanufakturan ternyata memiliki tiga nilai dasar yang berlawanan dengan nilai dasar yang melandasi penggunaan seperti :
F Pabrik-pabrik tersebut memiliki norma yang menganggap kinerja lebih penting dari belajar, para pekerja dibayar untuk bekerja, bukan untuk berfikir.
F Informasi digunakan untuk menyebarkan harapan terhadap kinerja yang akan dating, melaporkan kinerja yang buruk, dan mengalihkan tanggung jawab. “ Informasi di nilai bukan berdasarkan kegunaan untuk menyelesaikan masalah, tetapi hanya untuk menyalahkan atau mengalihkan tanggung jawab kepada pihak lain.
F Dengan mengikuti konsep structural yang tradisional tentang devisi kerja. Pekerjaan-pekerjaan dalam pabrik dipecah menjadi bagian –bagian kecil yang dibagikan kepada individu-individu operator dan kepada setiap unit ini perakitan.Ada kecenderungan untuk menggolong-golongkan masalah dan informasi.
c.       Mengelola Perubahan Melalui Komunikasi
Komunikasi adalah hal penting  dalam mencapai manajemen perubahan dalam budaya yang efektif bahwa perusahaan-perusahaan yang berhasil melakukan perubahan besar dalam budaya memiliki beberapa karakteristik yang sama.
d.      Merencanakan Tindakan
Pada tingkat yang sederhana, rencana tindakan mengidentifikasi tindakan-tindakan yang harus diambil, orang-orang yang bertanggung jawab terhadapnya, waktu yang tersedia untuk menyelesaikannya, dan hasil yang diharapkan. Hasil dari rencana tindakan yang akan di ambil perusahaan haruslah meliputi beberapa elemen berikut ini :
F Harus diambil tindakan-tindakan khusus untuk membuat program berjalan.
F Tanggal untuk memulai dan mengakhiri setiap tindakan.
F Menetapkan orang ( diidentifikasi dengan nama dan jabatan ) yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan setiap tindakan.
F Menetapkan orang akan bertangggung jawab untuk memantau waktu dan efektivitas setiap tindakan.
F Perkiraan konsekuensi financial dan fisik dari setiap tindakan.

E.     Mengimplementasikan Strategi  dan Mengorganisasikan Tindakan
Bagaimana cara dalam mengimplementasikan strategi dalam sebuah organisasi, ada beberapa caranya sebagai berikut:
1.      Sebelum perencanaan dapat menunjukkan kinerja secara actual,
2.      perusahaan harus diorganisir dengan baik,
3.      program harus melibatkan staf dengan memadai,
4.      dan aktivitas harus diarahkan untuk mencapai lingkup tujuan yang diinginkan.
Beberapa perubahan dalam strategi perusahaan nampaknya sangat memerlukan beberapa jenis perubahan dalam hal organisasi yang disusun dan berbagai jenis keterampilan yang dibutuhkan pada beberapa posisi yang khusus. Para manajer harus membahas dengan teliti cara mengorganisasikan tindakan dalam perusahaan mereka agar dapat memutuskan perubahan-perubahan yang harus dibuat dalam langkah kerja secara sempurna,
1.      Apakah aktivitas-aktivitas dikelompokkan secara berbeda? Apakah autoritas untuk membuat keputusan kunci disentralisasikan pada pimpinan pusat atau didesentralisasikan kepada manajer pada beberapa lokasi yang berbeda?
2.      Apakah perusahaan akan dikelola seperti “Pengiriman ketat (tight ship)” dengan beberapa aturan dan pengawasan atau dengan aturan dan kontrol “yang longgar (loosy)”.
3.      Apakah korporasi akan diatur dalam sebuah struktur “tinggi (tall)” dengan beberapa lapis manajer, masing-masing memiliki batas pengawasan yang dekat (yaitu sedikit pekerja pada setiap supervisor) untuk mengawasi dengan baik bawahannya, atau
4.      Apakah perusahaan akan diorganisir ke dalam struktur datar (flat) dengan lapis manajer yang sedikit, dimana masing-masing memiliki batas kontrol yang luas (yaitu banyak pekerja pada setiap supervisor) untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada bawahannya ?[4]
BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan
Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Sedangkan pihak yang terlibat dalam mengimplementasikan strategi adalah setiap orang yang ada dalam organisasi. Dalam mengembangkan program, anggaran, prosedur, mencapai sinergi serta melakukan berbagai tahapan dalam bagaimana implementasi stategi di perusahaan tersebut.
Implementasi strategis dan kebijakan baru sering membutuhkan prioritas-prioritas baru dalam manajemen sumber daya manusia dan penggunaan yang berbeda atas sumber daya manusia yang tersedia serta menggunakan kemampuan dan keahlian mereka pada tingkat yang paling efektif dan efisien untuk mencapai sasaran organisasi.


DAFTAR PUSTAKA

 

John A.Pearce II dan Richard B.Robinson, J. (2013). Manajemen Strategis (Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian). Jakarta: Salemba Empat.
Senyummu13. (n.d.). Retrieved Maret 20, 2017, from https://senyummu13.wordpress.com/2012/03/27/implementasi-strategi/
Syarifudin, I. (n.d.). Retrieved Maret 20, 2017, from http://imam-syarifudin.blogspot.co.id/2014/11/implementasi-strategi.html





[1] Senyummu13, implementasi strategi, https://senyummu13.wordpress.com/2012/03/27/implementasi-strategi/
[2] John A.Pearce II dan Richard B.Robinsin,Jr. Manajemen Strategi (Formulasi,Implementasi,danPengendalian). Jakarta: Salemba Empat (2003), hlm:295-303

Post a Comment for "IMPLEMENTASI STRATEGI TINDAKAN ORGANISASI"