SEJARAH AGAMA KATOLIK DI INDONESIA
MAKALAH
SEJARAH AGAMA KATOLIK DI INDONESIA
Disusun
Oleh :
M.
Isyroh Fuadi
53030150001
JURUSAN ILMU HADIS
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN
HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016/2017
BAB I
BAB I
Pendahuluan
Puji Syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karuniaNyalah, kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema
“ sejarah agama katolik di indonesia “
Dalam penyelesaian makalah ini , kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran tersendiri bagi generasi muda.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
kristen katolik
Agama kristen termasuk salah satu agama yang
dewasa ini merupakan agama resmi yang tersebar di eropa dan amerika. Agama ini
dinamakan agama kristen disebabkan karena di ambil dari nama pembawaanya Yesus
Kristus, gelar kehormatan keagamaan buat Nabi Isa As, menurut kepercayaan agam
ini. Selain dari itu besar kemungkinan agama ini agama kristen sesuai dengan
keterangan kitab kisah Rasul-rasul fasal 11 ayat 26 yang berbunyi: “pengikut-pengikut
yesus mula-mula disebut Orang Kristen” ialah di Antiochia di zaman paulus
mengajar disana. Ketika itu yesus sudah tidak lagi menjadi pengikutnya. Oleh karena
itu penduduk Antiochia lalu menyebut paulus dan pengikut-pengikutnya dengan
sebutan kristen.
Kata Katolik berasal dari bahasa Yunani, yang berarti “untuk umum”.
Kalimat ini terbagi dalam dua suku kata yaitu: “Cathos’ yang berarti ‘untuk’
clan “Lichus” yang berarti umum’. Cathoslichus berarti untuk umum atau
universal. Kata ini untuk pertama kalinya ditemukan dalam tulisan Ignatius dari
Antiokia (Antkhiocia) yaitu surat yang dikirim kepda jemaat-jemaatnya di
Smirna. Dalam terminologi Kristen/Katolik, kata ini dipergunakan untuk beberapa
arti sebagai berikut:
1.
Gereja yang universal, sebagai unsur pembeda dengan Gereja-Gereja lokal.
2.
Gereja yang benar, sebagai pembeda dengan aliran skimastik
3. Bagi penulis sejarah , hal
ini dipakai untuk menunjuk kepada Gereja sebelum perpecahan antara Gereja Barat
dengan Gereja Timur pada tahun 1054 M.
4.
Semenjak munculnya gerekan reformasi yang dipimpin oleh Marthinus Luther,
Gereja Barat memakai kata ini untuk nama dirinya.
Agama katolik untuk pertama kalinya masuk ke
indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di sumatra utara. Fakta ini
ditegaskan pertama kali oleh (Alm) profesor Dr.sucipto wirjosuprapto. Untuk
mengerti fakta ini diperlukan penelitian dan rentetan berita dan kesaksian yang
tersebar dalam jangka waktu dan tempat yang lebih luas. Berita tersebut dapat
dibaca dalam sejarah kuno karangan seorang ahli sejarah shaykh abu salih
al-armini yang menulis buku “daftar berita-berita tentang gereja dan pertapaan
dari provinsi mesir dan tanah-tanah diluarnya “, yang memuat berita tentang 707
gereja dan 181 pertapaan serani yang tersebar dimesir, nubia, abbessinia,
afrika barat, spanyol, arabia, india dan indonesia.
B.
Sejarah kristen
katolik
Dasar
institusional Gereja Katolik Roma adalah pribadi dan ajaran-ajaran Yesus
Kristus (lahir 10-8 SM di Betlehem, wafat sekitar 30 Masehi di Yerusalem)
seperti yang tercantum dalam keempat Injil karya Matius, Markus, Lukas dan
Yohanes. Injil-Injil tersebut menggambarkan Yesus sebagai seorang tukang kayu
Yahudi dari daerah Galilea, yang adalah tokoh yang dijanjikan, Sang Mesias atau
yang diurapi (Christos dalam Bahasa Yunani, asal-muasal gelar Yesus
Kristus), dan Putera Allah, sebagai penggenapan nubuat Perjanjian Lama.
Oleh karena itu Kristen memandang dirinya sebagai kelanjutan dari Yudaisme,
serta memandang Allah umat Kristiani dan Allah umat Yahudi sebagai
pribadi yang satu dan sama. Gereja adalah jemaat yang sama dengan yang dahulu
didirikan oleh Yesus Kristus dan berkelanjutan sampai sekarang berkat
kontinuitas sejarah melalui sesuatu yang disebut suksesi
apostolik tak-terputus yang dianggap berawal dari pimpinan para
rasul, Simon Petrus dan oleh karena itu pula dianggap oleh umat Katolik berawal
dari Kristus sendiri.
Menurut
keempat Injil, ketika Yesus berusia tiga puluh tahun, dia meninggalkan kota
Nazaret dan memulai sebuah pelayanan dakwah dan mukjizat kesembuhan. Dalam
dakwahnya, dia menyerukan pertobatan, memperkenalkan Allah sebagai Bapa yang
pengasih dan pengampun. Dia juga mengimbau orang-orang untuk meneladani
kebaikan dan kasih Allah pada segala makhluk. Dia menarik beberapa orang yang
menganggapnya sebagai seorang Rabi dan yang pada beberapa kasus meragukan apakah benar
Dialah Sang Al-Masih itu. Dia, bagaimanapun, membangkitkan oposisi dari
pimpinan dan otoritas religius Yahudi. Mereka menilai ajaran-ajarannya
berbahaya bagi doktrin dan praktik Yahudi tradisional, serta merasa bahwa
pernyataan-pernyataanNya mengenai identitas pribadiNya merupakan hujat.
Injil-Injil
merinci hari-hari terakhir Yesus, ketika, kemungkinan besar pada usia tiga
puluhan pertengahan, Yesus ditangkap oleh Sanhedrin
di Yerusalem
dan didakwa melakukan hujat. Di hadapan sidang Sanhedrin, Dia menyatakan diri
sebagai Al-Masih.
Sanhedrin kemudian mempersuasi otoritas Kekaisaran Romawi, yang memerintah
kawasan itu sebagai Provinsi
Iudaea, untuk menjatuhiNya hukuman mati; yang oleh karena itu, Dia
dicambuk, dipukul, dan disalibkan. Sengsara Kristus
diriwayatkan kembali dalam Injil-Injil, menuturkan kejadian-kejadian pada hari Jumat Agung
(dimulai pada saat yang sekarang diaanggap sebagai waktu petang hari Kamis),
yang berlangsung hingga hari Paskah, tatkala, menurut Kitab Perjanjian
Baru, Yesus bangkit dari kematian dan menampakkan diri kepada
murid-muridNya. Menurut perhitungannya sendiri, Gereja dimulai pada hari
pertama Pentakosta
ketika Roh Kudus
turun ke atas para rasul dan para murid di dalam Ruang Atas.
Sebelumnya
Yesus telah mengatakan bahwa Dia akan mempercayakan kepada Simon Petrus
kunci-kunci Kerajaan Surga
setelah menyebutnya diilhami oleh Allah Bapa
bahwa di atas "batu karang" (Bahasa Latin :
Petrus, Bahasa Yunani Petros, Bahasa Aram
Kefa) Petrus, Yesus akam mendirikan GerejaNya.
C. Perkembangan
Perkembangan
agama kristen di indonesia secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua,
yakni kristen katolik dan kristen protestan. Penyebaran agama kristen melalui
aktivitas pelayaran dan perdagangan. Aktivitas pelayaran dan perdaganagan waktu
itu sudah menjangkau keseluruh wilayah kepulauan indonesia. Dalam
kenyataannyaagama kristen katolik dan kristen protestan berkembang dio berbagai
daerah. Bahka di daerah indonesia bagian timur seperti papua, daerah minahasa,
timor, nusa tenggara timur, juga daerah tapanili di sumatra, agama kristen menjadi
mayoritas[1][1].
Agama kristen
pertama kali datang kenusantara dengan cara damai, melalui rute perdagangan
jalur sutra (silk road) meskipun hanya secara sporadis didaerah pantai barat
sumatra dan pantai barat semenanjung malaya, mereka tinggal di kota-kota
pelabuhan sebagai golongan pedagang seperti membangun pemukuman di kota-kota
tersebut. Pusat umat kristen di india adalah di pantaai malabar dan trivandrum
(pantai barat india selatan), dari sana menyebar ke negeri-negeri lain.
Berita
lain mengatakan adanya keuskupan kalah (kedah) dan hadirnya umat kristen di
pulau-pulau sebelah selatan kedah tahun 650. Kedah adalah kotaa dipantai barat
semenanjung malaya. Pada abad IX, kalah menjadi saalah satu pelabuhan
perdagangan yaang sangat ramai pada jalur pelayaran “jalur sutra” dari india ke
cina. Selain kalah, pelaabuhan lamuri (aceh), fansur (barus), dan nias juga
dikenal oleh pelaut-pelaut arab, persia, cina, dan melayu.
Pimpinan
gereja dan para ahli moral katolik juga selalu menekankan pentingnya norma-norma
moral. Selama abad2 pertengahan Pedoma menyangkut tingkah laku pada umumnya
disebut moral dasar. Pedoma itu sendiri dari pedoman yang bersifat subyektif
dan batiniah, yang biasanya di sebut moral hati, serta pedoman yang bersifat
obyektif da lahiriyah, yang biasanya disebut norma-norma moral.
Pimpinan gereja dan paara ahli moral katolik selalu menekankan pentingnya suara
hati. Walaudisadari bahwa suara hati tidak selalu benar secara obyektif, mereka
menegaskan bahwa secara umum suara hati layak ditaati, kecuali bila suara hati
itu sudah jelas tersesat, karena”pemiliknya” tidak perah mendegarkannya,
ata karea latar belakang pendidikan yang salah Ajaran ini ditegaskan
lagi, misalnya oleh para uskup sedunia dalam pertemuan mereka di vatikan pada
tahun 1962-1965.
, terutama karena pengaruh
filsafat dan teologi agstinus pada abad ke-5 serta filsafat Dan teologi thomas
aquinas pada abad ke-13, norma-norma moral di lingkungan katolik cenderung
dirumuskan berdasarkan argumentasi yang rasional. Akibatnya moral katolik
menjadi hampir sama dengan moral kelompok lainnya.
Barulah sejak abad ke-20, moral dasar katolik di pengaruhi lagi oleh kitab
suci, terutama kitab-kitab perjanjian baru. Sejak tahun 1920, misalnya, hidup
secara katolik di mengerti sebagai hidup ”mengikuti jejak kristus”. Dalam
pemahaman katolik seperti itu, perilaku yang baik dimengerti sebagai prilaku
yang sesuai dengan teladan maupun ajaran kristus. Norma moral yang utama adalah
kisah kepada allah dan sesama, seperti diajarkan dan diwujudkan oleh kristus
sendiri. Ajaran tersebut, misalnya, tampak dalam khotbah yesus di atas bukit,
yang termuat dalam injil matius bab 5-7, yang cukup di kenal oleh umat katolik.
BAB III
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Agama
kristen pertama kali datang ke nusantara dengan cara damai, melalui rute
perdagangan jalur sutra ( silk road ) meskipun hanyaa secara sporaditas di
daerah pantai barat sumtra dan pantai semenanjung malaya.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
http:/www.pustakasekolah.com/agama-kristen-masa-kolonial.html
van Hoeve. 2012. Indonesia
Dalam Arus Sejarah Jilid IV. Jakarta : PT Ichtiar Baru Van Hoeve
Zaini Ahmad Noeh. 1982/1983. Monografi kelembagaan Agama di
Indonesia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia
http://kotabarus.blogspot.com/2011/09/barus-umat-katolik-tertua-di-indonesia.
http://kotabarus.blogspot.com/2011/09/barus-umat-katolik-tertua-di-indonesia.
Post a Comment for "SEJARAH AGAMA KATOLIK DI INDONESIA"